Full Width CSS

banner image

5 DASAR MEMBENTUK KELUARGA ISLAMI


Ada beberapa pilar yang harus ditegakkan seorang muslim ketika hendak membangun keluarga yang islami.

Pilar pertama , Memilih pasangan hidup yang sholih atau sholihah.

Syari’at Islam menganjurkan kepada laki-laki muslim yang hendak menikah untuk memilih calon istri yang sholihah, yaitu wanita yang taat kepada Alloh  dan juga taat kepada suaminya. Demikian pula wanita, hendaknya memilih seorang pria yang sholih bukan semata-mata karena harta dan penampilannya.

Mengapa harus kesholihan yang menjadi pilihan utama? Bukan harta, kedudukan, penampilan dan lainnya? Sebab, hal itu akan melahirkan akhlak yang mulia, tutur kata yang bijaksana, jiwa yang lembut, pengertian, sabar, mampu mendidik anak-anak dengan akhlak yang mulia, tidak banyak menuntut, tidak keluar rumah tanpa izin suaminya, dan seterusnya.

rosululloh  bersabda di dalam hadis riwayat Bukhori dan  Muslim.
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara: hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah perempuan yang beragama, niscaya kamu beruntung.”

Pilar kedua adalah Iman dan amal sholih.

Pilar ini adalah pilar terpenting setelah seorang muslim menikah dan berkeluarga . Iman yang dimaksudkan adalah iman kepada Alloh subhanahu wata’ala, Iman kepada Malaikat, Rosul, kitab, hari Akhir dan taqdir.

Pilar Iman yang kokoh akan membentuk keluarga menjadi keluarga yang tangguh dan kuat. Pilar keimanan dan amal sholih akan mendorong keluarga saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan. Selain itu, keluarga yang dibangun dengan pilar iman dan amal sholih tidak akan menjadi keluarga yang rugi di dunia dan akhirat.

Pertanyaannya, sudahkah saat ini keluarga kita dibangun di atas pilar iman dan amal shlih ini? Jika belum, segera benahi pilar-pilar rumah tangga kita.

Pilar ketiga, Mencari lingkungan islami.

Lingkungan yang islami merupakan sarana yang sangat mendukung sebuah keluarga menjadi lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebaliknya, lingkungan yang buruk, akan menpengaruhi sebuah keluarga untuk berpaling dari ajaran Islam. Dalam hal ini Rosululloh sallallohu alaihi wassalam bersabda dalam hadis riwayat Bukhori dan Muslim.

“Permisalan seseorang yang berteman dengan orang sholih dan orang yang jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya yang tidak enak.”

Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahulloh berkata dalam Fathul Bari, “Hadis ini menunjukan larangan berteman dengan orang yang dapat merusak perkara agama dan dunia. Dan adanya dorongan untuk berteman dengan orang yang dapat memberikan manfaat pada perkara keduanya.”
Kemudian Pilar keempat adalah Pendidikan Islami yang berkesinambungan.
Pendidikan Islami yang berkesinambungan sangat penting bagi setiap keluarga muslim. Pendidikan Islami akan mengarahkan anggota keluarga menuju surga yang dipenuhi kenikmatan abadi dan menjauhkan mereka dari api neraka Jahannam.

Keluarga muslim yang mendapatkan pencerahan ruhani Islam akan menerapkan nilai-nilai Islam dalam kehidupan. Anak akan mengetahui hak-hak orang tua sehingga ia akan melaksanakan kewajibannya untuk berbuat baik kepada orang tua. Sebaliknya, orang tua pun akan mengetahui hak-hak anak.

Secara tegas Alloh subhanalloh memerintahkan kepada kepala keluarga agar membimbing istri dan anak-anaknya. Alloh  berfirman di dalam surat at Tahrim ayat keenam.

 “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka ...”

Nabi sallohu a’laihi wassalam juga bersabda dalam hadis riwaya Bukhori:

 “Kalian semua adalah pemimpin, dan setiap kalian akan mempertanggungjawabkan apa yang dipimpinnya,... seorang suami) adalah pemimpim bagi anggota keluarganya dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya. Demikian pula seorang wanita (istri) adalah bertanggung jawab terhadap rumah suaminya dan dia akan dimintai pertanggung-jawabannya juga 

Pilar kelima adalah keteladanan yang baik.

Perbuatan dan perkataan ayah dan ibu merupakan cermin bagi anak-anaknya. Akhlak mulia dan sikap bijaksana yang terpancar darinya dalam kehidupan rumah tangga menjadi teladan baik bagi anggota keluarganya.

Adapun akhlak tercela dan sikap arogansi yang muncul dari ayah dan ibu akan melahirkan berbagai sikap negatif pada anak-anaknya. Mereka akan mudah melakukan pelanggaran syari’at Islam.  Bahkan, ketika ditegur orang tua mudah sekali untuk mengelak dari nasihat. Anak-anak pun tidak terlatih sejak dini untuk melakukan amal-amal ketaatan. Pada akhirnya ketika dewasa mereka tidak tumbuh menjadi anak sholih.

Oleh karena itu, seyogyannya bagi orang tua hendaknya memberikan teladan baik di dalam perkataan dan perbuatan. Janganlah ia berkata kotor atau berbuat keji karena akan menjadi contoh bagi anak-anak mereka.

Demikianlah pilar-pilar utama membentuk keluarga islami. Pilar-pilar ini akan menjadi ilmu yang bermanfaat jika Anda sekeluarga menerapkannya di dalam keluarga Anda serta mendakwahkannya. Semoga Alloh subhanahu wata’ala menjadikan keluarga kita keluarga islami yang diridhai Alloh subhanahu wata’ala. Amin. Wallahu a’lam.


5 DASAR MEMBENTUK KELUARGA ISLAMI 5 DASAR MEMBENTUK KELUARGA ISLAMI Reviewed by abahadam on Oktober 20, 2017 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.