Ada
beberapa pilar yang harus ditegakkan seorang muslim ketika hendak membangun
keluarga yang islami.
Pilar pertama , Memilih pasangan hidup yang sholih atau
sholihah.
Syari’at Islam menganjurkan
kepada laki-laki muslim yang hendak menikah untuk memilih calon istri yang
sholihah, yaitu wanita yang taat kepada Alloh dan juga taat kepada suaminya. Demikian pula
wanita, hendaknya memilih seorang pria yang sholih bukan semata-mata karena
harta dan penampilannya.
Mengapa harus kesholihan yang menjadi pilihan utama?
Bukan harta, kedudukan, penampilan dan lainnya? Sebab, hal itu akan melahirkan
akhlak yang mulia, tutur kata yang bijaksana, jiwa yang lembut, pengertian,
sabar, mampu mendidik anak-anak dengan akhlak yang mulia, tidak banyak
menuntut, tidak keluar rumah tanpa izin suaminya, dan seterusnya.
rosululloh bersabda di dalam hadis riwayat Bukhori
dan Muslim.
“Wanita itu dinikahi karena empat perkara: hartanya,
keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Pilihlah perempuan yang beragama,
niscaya kamu beruntung.”
Pilar kedua adalah Iman dan amal sholih.
Pilar ini adalah pilar
terpenting setelah seorang muslim menikah dan berkeluarga . Iman yang
dimaksudkan adalah iman kepada Alloh subhanahu wata’ala, Iman kepada Malaikat,
Rosul, kitab, hari Akhir dan taqdir.
Pilar Iman yang kokoh akan
membentuk keluarga menjadi keluarga yang tangguh dan kuat. Pilar keimanan dan
amal sholih akan mendorong keluarga saling tolong menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan. Selain itu, keluarga yang dibangun dengan pilar iman dan amal sholih
tidak akan menjadi keluarga yang rugi di dunia dan akhirat.
Pertanyaannya, sudahkah saat
ini keluarga kita dibangun di atas pilar iman dan amal shlih ini? Jika belum,
segera benahi pilar-pilar rumah tangga kita.
Pilar ketiga, Mencari lingkungan islami.
Lingkungan
yang islami merupakan sarana yang sangat mendukung sebuah keluarga menjadi
lebih baik dan bisa terus istiqomah. Sebaliknya, lingkungan yang buruk, akan
menpengaruhi sebuah keluarga untuk berpaling dari ajaran Islam. Dalam hal ini
Rosululloh sallallohu alaihi wassalam bersabda dalam hadis riwayat Bukhori dan
Muslim.
“Permisalan seseorang yang berteman dengan orang sholih dan orang yang
jelek adalah bagaikan berteman dengan pemilik minyak misk dan pandai besi. Jika
engkau tidak dihadiahkan minyak misk olehnya, engkau bisa membeli darinya atau
minimal dapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak
mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau dapat baunya
yang tidak enak.”
Ibnu Hajar al-Asqolani rahimahulloh berkata dalam Fathul Bari,
“Hadis ini menunjukan larangan berteman dengan orang yang dapat merusak perkara
agama dan dunia. Dan adanya dorongan untuk berteman dengan orang yang dapat
memberikan manfaat pada perkara keduanya.”
Kemudian Pilar keempat adalah Pendidikan Islami yang
berkesinambungan.
Pendidikan Islami yang berkesinambungan sangat
penting bagi setiap keluarga muslim. Pendidikan Islami akan mengarahkan anggota
keluarga menuju surga yang dipenuhi kenikmatan abadi dan menjauhkan mereka dari
api neraka Jahannam.
Keluarga
muslim yang mendapatkan pencerahan ruhani Islam akan menerapkan nilai-nilai
Islam dalam kehidupan. Anak akan mengetahui hak-hak orang tua sehingga ia akan
melaksanakan kewajibannya untuk berbuat baik kepada orang tua. Sebaliknya, orang
tua pun akan mengetahui hak-hak anak.
Secara
tegas Alloh subhanalloh memerintahkan kepada kepala keluarga agar membimbing
istri dan anak-anaknya. Alloh berfirman di dalam
surat at Tahrim ayat keenam.
“Hai orang-orang yang beriman,
peliharalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka ...”
Nabi sallohu
a’laihi wassalam juga bersabda dalam
hadis riwaya Bukhori:
“Kalian semua adalah pemimpin, dan setiap kalian akan mempertanggungjawabkan apa yang dipimpinnya,...
seorang suami) adalah pemimpim
bagi anggota keluarganya dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya. Demikian
pula seorang wanita (istri) adalah bertanggung jawab terhadap rumah suaminya dan dia
akan dimintai pertanggung-jawabannya
juga”
Pilar kelima adalah keteladanan yang
baik.
Perbuatan dan perkataan ayah
dan ibu merupakan cermin bagi anak-anaknya. Akhlak mulia dan sikap bijaksana
yang terpancar darinya dalam kehidupan rumah tangga menjadi teladan baik bagi anggota keluarganya.
Adapun akhlak tercela dan sikap
arogansi yang muncul dari ayah dan ibu akan melahirkan berbagai sikap negatif
pada anak-anaknya. Mereka akan mudah melakukan pelanggaran
syari’at Islam. Bahkan, ketika ditegur orang tua mudah sekali untuk mengelak dari
nasihat.
Anak-anak pun tidak terlatih sejak dini untuk melakukan amal-amal ketaatan. Pada akhirnya ketika dewasa mereka tidak tumbuh menjadi anak
sholih.
Oleh karena itu, seyogyannya bagi
orang tua hendaknya memberikan teladan baik di dalam perkataan dan perbuatan.
Janganlah ia berkata kotor atau berbuat keji karena akan menjadi contoh bagi
anak-anak mereka.
Demikianlah pilar-pilar utama
membentuk keluarga islami. Pilar-pilar ini akan menjadi ilmu yang bermanfaat
jika Anda sekeluarga menerapkannya di dalam keluarga Anda serta
mendakwahkannya. Semoga Alloh subhanahu wata’ala menjadikan keluarga kita
keluarga islami yang diridhai Alloh subhanahu wata’ala. Amin. Wallahu a’lam.
5 DASAR MEMBENTUK KELUARGA ISLAMI
Reviewed by abahadam
on
Oktober 20, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: