Adab terhadap Rosulullah, Sebagai seorang muslim tentunya memiliki kewajiban untuk beradab dan bersikap santun kepada Rosululloh . Hal ini tidak lain karena memiliki beberapa alasan,
Yang pertama; Sesungguhnya Alloh Ta‘ala
mewajibkan semua kaum Muslimin, laki-laki dan wanita untuk bersikap santun
terhadap Rosululloh. Hal ini telah
ditegaskan dengan firman-firman Alloh dalam al-Quran surat al-Hujurot ayat
pertama hingga ayat lima,
"Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kalian mendahului Alloh dan Rasul-Nya”.
"Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kalian meninggikan suara kalian lebih dari suara Nabi. Dan
janganganlah kalian berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya
suara sebagian kalian terhadap sebagian yang lain, supaya tidak terhapus pahala
amalan kalian sedangkan kalian tidak menyadari”. "Sesungguhnya orang-orang
yang merendahkan suaranya di sisi Rosululloh, mereka itulah orang-orang yang
telah diuji hati mereka oleh Alloh untuk bertakwa. Bagi mereka ampunan dan
pahala yang besar”. "Sesungguhnya orang-orang yang memanggil kamu dari
luar kamar kebanyakan mereka tidak mengerti. Dan kalau sekiranya mereka
bersabar sampai kamu keluar menemui mereka sesungguhnya itu lebih baik bagi
mereka, dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Dalam surat an-Nur ayat ke-62, Alloh berfirman,
"Sesungguhnya yang sebenar-benar orang
Mukmin ialah orang orang yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya dan apabila
mereka berada bersama-sama Rosululloh dalam sesuatu urusan yang memerlukan
pertemuan, mereka tidak meninggalkan Rosululloh sebelum meminta izin kepadanya.
Sesungguhnya orang yang meminta izin kepadamu Muhammad, mereka itulah orang-orang
yang beriman kepada Alloh dan Rasul-Nya, maka apabila mereka meminta izin
kepadamu karena sesuatu keperluan, berilah izin kepada siapa yang kamu
kehendaki di antara mereka”.
Dalam surat an-Nur ayat ke-63Alloh berfirman,
"Janganlah kalian jadikan panggilan
Rasul di antara kalian seperti panggilan sebagian kalian kepada sebagian yang
lain”.
Dan firman Alloh dalam surat al-Mujadilah ayat 12 yang artinya,
"Hai orang-orang beriman, apabila
kalian mengadakan pembicaraan khusus dengan rasul, hendaklah kalian
mengeluarkan sedekah kepada orang miskin sebelum pembicaraan itu. Yang demikian
itu lebih baik bagi kalian dan lebih bersih jika kalian tidak memperoleh yang akan
disedekahkan, maka sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Alasan yang kedua adalah, Sesungguhnya Alloh
Ta'ala mewajibkan kaum Mukminin taat kepada Rosululloh dan mencintainya.
Hal ini sebagaimana perintah Alloh swt
dalam firman-Nya di surat Muhammad ayat 33,
"Hai orang-orang beriman, taatlah
kepada Alloh dan taatlah kepada rasul”.
Bahkan ada ancaman yang keras kepada mereka
yang tidak menaati Rosululloh . Sebagaimana firman Alloh dalam surat an-nur ayat 63,
"Maka hendaklah orang-orang yang
menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang
pedih”.
Kita diwajibkan untuk menerima apa yang
telah diperintahkan oleh Rosululloh , dan meninggalkan apa yang dilarangnya
bagi kita.
Alloh berfirman dalam surat al-Hasyr ayat 7 yang
artinya,
"Apa yang diberikan Rasul kepada
kalian maka terimalah dia dan apa yang dilarangnya bagi kalian maka
tinggalkanlah dan bertakwalah kepada Alloh. Sesungguhnya Alloh sangat keras
hukuman-Nya”.
Dan di antara bukti terbesar dari pengakuan
mencintai Alloh adalah dengan menaati Rosululloh . Hal ini sebagaimana firman
Alloh dalam surat Ali Imron ayat 31,
"Katakanlah, ‘Jika kalian benar-benar mencintai
Alloh, ikutilah aku, niscaya Alloh mengasihi dan mengampuni dosa-dosa kalian“.
Oleh karena itu pendengar, seorang yang
sangat wajib kita taati, tentu adalah orang yang sangat layak pula untuk kita
hormati dengan penghormatan yang terbaik.
alasan yang ketiga adalah, bahwa Alloh telah memilih Rosululloh dan menjadikannya
sebagai pemimpin dan hakim.
Hal ini terlihat dalam banyak ayat, seperti
dalam surat an-Nisa ayat 105 Alloh berfirman,
yang artinya, "Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili
antara manusia dengan apa yang telah Alloh wahyukan kepadamu”.
Alloh juga berfirman dalam surat al-Maidah ayat 49
yang artinya,
"Dan hendaklah kamu memutuskan perkara
di antara mereka menurut apa yang diturunkan Alloh, dan janganlah kamu
mengikuti hawa nafsu mereka”.
Bahkan dengan tegas Alloh meniadakan keimanan seseorang hingga ia
menjadikan Rosululloh sebagai hakim yang
menyelesaikan perselisihan yang terjadi.
Alloh berfirman dalam surat an-Nisa ayat 65,
"Maka demi Robbmu, mereka pada
hakikatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim dalam perkara yang
mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka
terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya”.
Berdasarkan dalil-dalil tersebut, maka
jelaslah bagi kita bahwa bersikap santun terhadap pemimpin dan hakim itu adalah
suatu kewajiban, bahkan akal dan logika sehat akan mengatakan hal yang sama.
Kemudian alasan yang keempat adalah, Alloh
Ta‘ala mewajibkan kaum Muslimin mencintai Rosululloh. Selain dengan ayat-ayat
Alloh , hal ini pun ditegaskan pula melalui sabda-sabda Rosululloh , misalnya
sabda beliau,
"Demi Dzat yang jiwaku berada di
Tangan-Nya, salah seorang dari kalian tidak beriman hingga aku lebih dicintai
daripada anaknya, ayahnya, dan seluruh manusia”. (HR. Bukhori dan Muslim)
Sehingga, orang yang wajib untuk dicintai
tentulah wajib pula untuk mendapatkan sikap santun.
Dan alasan yang kelima adalah, bahwa Rosululloh
diberi pemberian khusus berupa keindahan fisik dan akhlak. Orang yang
keadaannya seperti itu, tentulah harus mendapatkan sikap sopan dan santun.
Inilah sebagian alasan kenapa kita harus
bersikap santun terhadap Rosululloh. Di samping alasan-alasan lain.
Pertanyaannya, bagaimana etika terhadap Rosululloh .? Etika terhadap beliau seperti
apa?, Inilah yang harus diketahui seluruh kaum Muslimin.
Di antara etika atau adab-adab terhadap Rosululloh.
adalah:
Yang pertama adalah, taat kepada Rosululloh
. mengikuti jejaknya, dan meniti jalannya shollallohu ‘alaihi wa sallam .
Sebagaimana yang telah disebutkan
sebelumnya, bahwa kita diperintahkan oleh Alloh untuk menaati perintah dan larangan Rosululloh
. Dan untuk merealisasikan hal tersebut tidak ada jalan lain kecuali kita harus
mengikuti jejaknya. Sehingga kita dapat mengetahui apa yang menjadi perintah
dan larangan beliau.
Adab yang selanjutnya adalah, Cinta kepada Rosululloh,
hormat kepadanya, dan pengagungan kepadanya harus didahulukan daripada cinta
kepada orang lain, hormat kepada yang lain, dan pengagungan kepada yang lain,
siapa pun orangnya.
Hal ini adalah sebagaimana sabda Nabi yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori dan Muslim.
Beliau bersabda,
"Demi Dzat yang jiwaku berada di
Tangan-Nya, salah seorang dari kalian tidak beriman hingga aku lebih dicintai
daripada anaknya, ayahnya, dan seluruh manusia”.
Sehingga , dari kecintaan kepada Nabi yang
melebih kecintaan terhadap anak, ayah dan lainnya, akan melahirkan ketaatan
yang tidak akan terpengaruh sama sekali oleh anak, ayah atau orang-orang yang
terdekat lainnya.
Kemudian, adab yang selanjutnya adalah, Mencintai
siapa saja yang dicintai Rosululloh . memusuhi siapa saja yang dimusuhi beliau,
ridha dengan apa saja yang diridhoinya, dan marah kepada apa yang beliau marah
terhadapnya.
Demikianlah di antara konsekuensi dari
pengakuan cinta kepada Rosululloh . Karena tidak mungkin orang yang mencintai
beliau, akan mencintai pula apa yang beliau benci,atau loyal terhadap
musuh-musuh beliau, serta hal lainnya yang bertentangan.
Kemudian adab yang keempat adalah, mengagungkan
nama Rosululloh ., menghormatinya ketika namanya disebutkan, mengucapkan
shalawat dan salam untuknya, dan menghormati seluruh kelebihannya.
Selanjutnya adab yang kelima adalah, membenarkan
apa yang dijelaskan Rosululloh. tentang persoalan dunia, dan masalah-masalah
ghaib di kehidupan dunia atau kehidupan akhirat.
Pendengar. Adab yang keenam, Menghidupkan
sunnah Rosululloh. memenangkan syariatnya, menyampaikan dakwahnya, dan
melaksanakan wasiat-wasiatnya.
Adab yang ketujuh adalah, Merendahkan suara
di kuburannya, dan di masjidnya bagi orang yang mendapatkan kehormatan bisa
menziarahi kuburannya.
Dan adab yang kedelapan adalah, Mencintai
orang-orang shalih, loyal kepada mereka karena Rosululloh mencintai mereka, marah kepada orang-orang
fasik, dan memusuhi mereka, karena kemarahan beliau terhadap mereka.
Inilah di antara adab-adab terhadap Rosululloh.
Setiap Muslim harus berusaha keras melaksanakan adab-adab tersebut dengan
sempurna dan menjaganya dengan sempurna pula, karena kesempurnaan dirinya
sangat terkait dengan pelaksanaan etika tersebut dan kebahagiannya sangat
tergantung kepadanya.
Kita memohon kepada Alloh Ta'ala agar Dia
memberi bimbingan kepada kita, sehingga kita dapat beretika terhadap Rosululloh.
menjadikan kita sebagai pengikut-pengikutnya, pembela-pembelanya, dan semoga kita
diberi karunia berupa ketaatan kepadanya, serta mendapatkan syafa'atnya. Amin.
Wallohu a’lam.,
Wassalamu’alaikum warohmatullohi
wabarokatuh…
ADAB TERHADAP ROSULLAH
Reviewed by abahadam
on
Oktober 08, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: