Dasar berbuat baik adalah firman Alloh dalam surat al-Qoshosh ayat 77. Alloh
berfirman:
“Berbuat
baiklah sebagaimana Alloh berbuat baik kepadamu. (QS. al-Qoshosh [28]: 77)
Sesungguhnya agama mewajibkan kepada para
pengikutnya berbuat baik dalam segala hal.
Seseorang yang baik keislamannya akan dilipatgandakan
pahalanya. Imam Bukhori meriwayatkan hadis, bahwa Rosululloh bersabda:
“Apabila
seseorang dari kalian memperbaiki Islamnya, maka setiap kebaikan yang
dilakukannya ditulis untuknya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat,
dan setiap keburukan yang dilakukannya ditulis baginya seumpamanya.” (HR. Bukhori)
Bahkan sesungguhnya tumpukan dosa di masa
jahiliyah yang membebani pundak orang yang baru mendapat petunjuk, akan
terbebas dengan taubat yang benar dan memperbaiki amal perbuatan. Karena itulah
Nabi bersabda:
“Barangsiapa
yang berbuat baik di dalam Islam, niscaya ia tidak terkana sangsi karena
perbuatannya di masa jahiliyah, dan barangsiapa yang berbuat jahat di dalam Islam niscaya ia terkena
sangsi karena dosa yang pertama (di masa lalu) dan yang terakhir.” (HR.
Bukhori)
Sesungguhnya orang yang paling dicintai dan
paling dekat dengan Rosululloh adalah
Yang paling baik akhlaknya. Rosululloh pernah ditanya oleh seorang Arab Badui
tentang siapakah orang yang paling baik? Maka beliau
bersabda:
"Orang yang paling baik adalah orang
yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya." (HR. Tirmidzi)
Sesungguhnya segala aktifitas kehidupan
merupakan lahan untuk melaksanakan kebaikan, karena itulah seseorang dilarangan
mengharap kematian hanya karena permasalahan duniawi. Imam Bukhori meriwayatkan bahwa Rosululloh bersabda:
“Janganlah
seseorang darimu mengharapkan kematian, bisa jadi dia adalah orang yang baik sehingga
ia bisa menambah kebaikan, atau bisa jadi dia adalah orang yang jahat sehingga
ia bisa kembali dari perbuatan jahat dengan
bertaubat.”
Sholat merupakan salah satu sarana untuk penanaman
sifat ihsan di dalam jiwa karena ia menghalangi dari perbuatan keji dan munkar.
Alloh berfirman dalam surat al-Ankabut ayat yang ke 45 yaitu:
“Sesungguhnya
sholat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.”
Agar seseorang menjadi pribadi yang baik,
dia harus berdoa dengan dosa yang diajarkan oleh Rosululloh berikut:
“Ya Alloh,
tunjukilah aku akhlak yang baik, tidak ada yang bisa memberi petunjuk kepadanya
kecuali Engkau, palingkanlah dariku keburukan akhlak, tidak ada yang bisa
memalingkan keburukannya dariku kecuali Engkau." (HR. Muslim)
Medan jihad merupakan salah satu kesempatan
untuk memperbaiki akhlak, dan membersihkan tabiat buruk. Disebutkan dalam sunan
Ibnu Majah bahwa Rosululloh bersabda kepada salah satu sahabatnya Aktsam bin
al-Jauni:
“Wahai
Aktsam, berperanglah bersama selain kaummu niscaya baik akhlakmu dan engkau
mulia bersama teman-temanmu…” (HR. Ibnu Majah dan Tirmidzi mengatakan hadis
hasan ghorib)
Keluar dari lingkungan tempat tinggal,
biasanya termasuk perkara yang berat terhadap jiwa. Bergabung bersama kaum yang
lain dalam jihad fi sabilillah merupakan kesempatan untuk mendapat pengaruh
kebaikan yang ada di sisi mereka dan memperbaiki budi pekerti dengan mengikuti
yang paling utama yang nampak dari mereka. Pergaulan singkat biasanya
menampakkan yang terbaik di sisi orang lain dan menutupi segala kekurangan yang
nampak dalam pergaulan yang lama.
Tarbiyah Qur’ani menumbuhkan dalam jiwa
seorang mukmin untuk selalu berbuat ihsan. Karena dia diminta merenungkan
kebaikan Alloh kepadanya berupa nikmat-nikmat yang tak terhingga, dan dia
dituntut untuk berusaha berbuat baik kepada sesama sebagaimana Alloh telah
berbuat baik kepadanya. Alloh
berfirman dalam surat al-Qoshosh
ayat ke 77 yaitu:
“Berbuat
baiklah kepada orang lain sebagaimana Alloh telah berbuat baik kepadamu.” (QS.
al-Qoshosh [28]: 77)
Di dalam al-Qur’an banyak sekali anjuran
bagi seseorang agar berbuat baik untuk mendapatkan cinta Alloh, jaminan
mendapat dukungan, tidak hilang pahala, dekatnya rahmat darinya, dan diberikan hikmah
dan ilmu sebagai balasan perbuatan baiknya. Sedangkan bagiannyanya di akhirat adalah
surga serta mendapat tambahan nikmat berupa memandang Wajah Alloh.
Adapun para da'i, banyak sekali lahan
kebaikan di hadapan mereka. Berdakwah dengan baik adalah kebaikan, berkata
lembuh dalam berdakwah adalah kebaikan, memerintahkan berbuat adil adalah
kebaikan, berdebat dengan baik adalah kebaikan, dan kebaikan-kebaikan lainnya
yang dapat dia lakukan.
Sebaliknya seseorang harus senantiasa
menjauhi sifat zalim, dan jika terjerumus dalam kezaliman hendaknya ia langsung
bertaubat kepada Alloh.
Alloh berfirman:
“Tetapi orang yang berlaku zalim, kemudian kemudian
ia berbuat baik setelah kezalimannya maka sesungguhnya Aku Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. an-Naml [27]: 11)
sebagai tujuan dalam berbuat kebaikan sehingga
Dia akan meluruskan langkah dan menjadi penolong terhadap orang-orang yang
memusuhinya. Alloh berfirman:
“Adapun orang-orang yang berjihad untuk
mencari keridhaan Kami, niscaya akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan
Kami. Sesungguhnya Alloh benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS.
al-'Ankabut [29]: 69)
Semoga kita semua dijadikan oleh Alloh sebagai orang-orang baik dan dikumpulkan
bersama mereka di dunia dan di akhirat nanti. Amin, Wallohua’lam…
BERBUAT BAIK
Reviewed by abahadam
on
Oktober 22, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: