Keluarga adalah unsur terpenting dalam
membentuk masyarakat. Jika mayoritas keluarga yang ada pada sebuah masyarakat
sholih, pastilah masyarakat itu sholih juga. Oleh karena itu, Islam sangat memperhatikan masalah keluarga.
Tidak ada satu agamapun di dunia ini yang memperhatikan keluarga sebagaimana
Islam. Bukti nyata hal tersebut kita bisa lihat dari
beberapa surat dalam al-Qur’an yang membahas
tentang seputar keluarga sebagaimana yang terdapat dalam Surat al-Baqoroh,
an-Nisa’, an-Nur, al-Ahzab, al-Mujadilah, dan ath-Tholaq.
Keluarga islami adalah keluarga yang senantiasa berpedoman dengan al-Quran dan as-sunnah dalam
kehidupan sehari-harinya. Keluarga inilah yang diperintahkan tatkala
seorang muslim menikah dan membina keluarga. Di antara keutamaan membina
keluarga islami adalah sebagai berikut:
Pertama, keluarga Islami pasti akan Memasuki surga Alloh.
Sesunguhnya Alloh Subhanahu
wata'ala akan memasukkan surga kepada keluarga yang
komitmen dengan aturan Islam. Orang tua dan anak-anak kelak akan
bertemu di surga meskipun tingkatan amalan yang telah mereka kerjakan di dunia
berbeda-beda. Hal ini merupakan salah satu rahmat besar dari Alloh Subhanahu wata'ala yang dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya. Dalam hal ini Alloh Subhanahu wata'ala berfirman di dalam surat ath-Thuur ayat dua puluh satu.
“Orang-oranng
yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami
hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikitpun
dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang
dikerjakannya.”
Kedua, keluarga Islami akan meraih
kebahagiaan hidup di dunia.
Kebahagiaan keluarga bukanlah semata-mata terletak
pada banyaknya harta, keindahan dan kecantikan fisik pasangan, jabatan yang
menggiurkan dan bukan pula keturunan. Kebahagiaan sejati keluarga terletak pada
keimanan dan ketakwaan kepada Alloh Subhanahu wata'ala. Sejauh mana kualitas
seseorang memahami dan mempraktekkan ajaran agama Islam, sejauh itu pula
kebahagiaan keluarga akan tercapai.
Alloh Subhanahu wata'ala berfirman di dalam surat An Nahl ayat yang ke sembilan puluh tujuh.
“Barangsiapa yang mengerjakan
amal sholih, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya
akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.” (QS. an-Nahl
[16]: 97)
Syekh Abdurrahman As Sa’di
rahimahulloh berkata,“Kami berikan kepadanya kehidupan baik” maksudnya
adalah kehidupan yang baik dan diperoleh dengan adanya ketentraman hati,
ketenangan jiwa, tidak menoleh kepada perkara-perkara yang mengacaukan hati
serta Alloh menganugerahkan kepadanya rezeki yang halal lagi baik dari arah
yang tidak disangka-sangka.”
Ketiga, keluarga islami akan Memperoleh keberkahan hidup.
Betapa sering kita mendambakan dan berdo’a untuk
mendapatkan keberkahan; baik keberkahan dalam umur, keluarga, usaha, maupun dalam harta
benda dan lain-lain. Akan tetapi, pernahkah kita bertanya, bagaimana cara untuk
memperolehnya? Tentu tidak lain dan tidak
bukan faktor keimanan dan ketakwaan adalah sebab utamanya. Alloh subhanahu wata’ala
berfirman dalam surat al-A’rof yang artinya,
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami
siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS. al-A’rof [7]: 96)
Jadi, dengan demikian keluarga islamilah yang akan
memperoleh keberkahan. Sebab mereka mewujudkan keimanan dan ketakwaan dalam
aspek kehidupan mereka.
Keutamaan keempat
adalah melahirkan keturunan yang sholih dan sholihah.
Kesholihan dan amal baik orang tua memiliki dampak yang besar bagi kesholihan
anak-anaknya, dan memberikan manfaat bagi mereka di dunia dan akhirat.
Sebaliknya, amal-amal jelek dan dosa yang dilakukan orangtua akan berpengaruh buruk pula terhadap pendidikan anak-anaknya.
Sebuah keluarga islami yang senantiasa berdzikir kepada Alloh,
menunaikan sholat, puasa, zakat, gemar berinfak, dan melakukan amal-amal
ketaatan yang lain akan menimbulkan pengaruh positif kepada keturunan mereka. Dengan demikian,keluarga islami akan menjadi
madrasah yang mencetak generasi sholih dan sholihah.
Itulah keindahan keluarga islami yang penuh dengan
keberkahan. Sebaliknya, ketika keluarga jauh dari al-Qur’an dan As Sunnah, maka
keluarga tersebut akan menjadi sarang keburukan bagi anggotanya.Keluarga yang
semakin jauh dari ajaran Islam pasti akan merasakan kegersangan di dalam keluarga.
Alloh berfirman di dalam surat Thoha ayat seratus dua puluh empat.
“Barangsiapa
berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan
buta".
Berkaitan dengan ayat
tersebut, Imam Ibnu Katsir berkata,
“Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku”, yaitu menyelisihi perintah-Ku dan
apa yang telah Aku turunkan kepada Rosul-Ku, berpaling dari Rosul,
melupakannya, dan mengambil petunjuk selain petunjuknya, maka baginya kehidupan
yang sempit. Maksudnya adalah di kehidupan dunia, tidak adanya ketentraman
hidup, kelapangan jiwa, bahkan jiwanya sempit akibat kesesatannya. Meskipun
kenikmatan nampak pada dirinya, berpakaian sesukanya, memakan apa yang dia
suka, bertempat tinggal sesuai keinginannya, namun hatinya tidak sampai derajat
yakin dan memperoleh hidayah. Karena itu, ia dalam
kegelisahan, kebingungan, dan keraguaan. Ia senantiasa dalam kebimbangan
kehidupan. Inilah makna penghidupan yang sempit di dalam ayat tersebut.”
Semoga Alloh subhanahu wata’ala menjadikan keluarga kita keluarga islami dan
bahagia dunia dan Akhirat. Amin. Wallahu a’lam.
5 KEUTAMAAN MEMBINA KELUARGA ISLAMI
Reviewed by abahadam
on
Oktober 24, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: